JAKARTA, KOMPAS.com —
Presiden RI ke-3 BJ Habibie menawarkan wacana untuk mengembangkan
sekolah terpadu tanpa kertas. Sekolah itu mengandalkan pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat.
"Sekarang masuk dalam area globalisasi
dan informasi teknologi. Kita lihat saja anak-anak sekarang, termasuk
cucu saya sudah pakai iPad. Gambar-gambar pakai iPad walau usianya masih
empat tahun," kata Habibie saat menjadi pembicara kunci pada Konvensi
Pendidikan yang diselenggarakan Persatuan Guru RI di Bentara Budaya
Jakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/2/2014).
Habibie mengatakan, bangsa Indonesia
harus bersiap mengembangkan sekolah yang tidak menggunakan kertas lagi.
Jika ada kesulitan, kata dia, siswa bisa berselancar di internet
mencari jawabannya. Ia menganggap teknologi informasi dapat
menguntungkan proses pendidikan sebab saat ini siswa sekolah sudah
menguasainya.
Di sisi lain, menurut Habibie, dibutuhkan guru yang lebih mengerti teknologi, dan hal itu perlu dipersiapkan.
"Tidak ada salahnya kita memiliki 'pilot project'. Katakanlah di
mulai dari Jakarta biar murah, dan sekolah jarak jauh untuk daerah yang
dibiayai anggaran pemerintah pusat dan daerah. Dan juga harus dibantu
perusahaan TI dan suatu tender internasional," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo mengatakan, sekolah
terpadu yang diwacanakan BJ Habibie harus dipikirkan oleh berbagai
pihak, termasuk guru agar proses pendidikan menjadi lebih bermutu.
"Saya menangkap apa yang diwacanakan Pak Habibie ini sebagai
terobosan yang harus dipikirkan banyak pihak untuk melakukan
lompatan-lompatan. Bila proses ini dilakukan secara alamiah saja, maka
Indonesia akan ketinggalan," katanya