![](http://4.bp.blogspot.com/-6-f7QwSmtv4/VHMzcpQ2CHI/AAAAAAAACw4/CqFQTIygGdI/s1600/youtube.png")
Metrotvnews.com, Jakarta: Minat siswa untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) 2014 tetap tinggi. Hal tersebut dibuktikan pada saat
sosialisasi yang dilakukan UI dan IPB di kampus dan sekolah.
"Antusiasme mereka sangat tinggi, tentu para siswa atau lulusan ingin kuliah di tempat terbaik dan prodi yang mereka inginkan," ungkap Wakil Rektor UI Bambang Wibawarta kepada Media Indonesia, Minggu (12/1).
Contoh antusiasme itu terungkap saat sosialisasi tentang PTN dan masuk SNMPTN. "Juga dari banyaknya pertanyaan yang masuk, dan permintaan sosialisasi dari banyak pihak," kata Bambang.
Bambang menambahkan, tahun ini, UI menerima 2.250 mahasiswa melalui SNMPTN. "Untuk SNMPTN di UI sangat ketat persaingannya. Demikian juga dengan SBMPTN dan SIMAK. Bagi yang tidak masuk SNMPTN mohon mempersiapkan diri dengan baik untuk ujian tulis termasuk memperhatikan peraturan dan tata tertib," ujarnya.
"Antusiasme saat sosialisasi di IPB dan juga di PTN cukup tinggi karena porsi daya tampung SNMPTN 2014 diperkirakan meningkat," tambah Wakil Rektor IPB Yonni Kusmaryono.
Terkait pendaftaran di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SNMPTN 2014, Yonnie berharap semakin banyak sekolah yang berpartisipasi secara nasional, baik dari daerah di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. Dia berharap sekolah tidak ada kesulitan teknis secara daring.
Dia juga meminta kepala sekolah harus cermat mengunggah data sekolah maupun siswa. Karena jika sudah final, sulit untuk diubah. "Kepala sekolah dan guru harus mengisi data sekolah dan siswa dengan benar, akurat, dan bertanggungjawab termasuk memvalidasi data. Siswa diharapkan melakukan pendaftaran pada saatnya dengan benar dan akurat terutama pilihan program studi," ungkap Yonnie yang juga panitia SNMPTN 2014.
Pada tahun ini, IPB akan menerima 3.500-3.700 mahasiswa dari berbagai jalur SNMPTN, SBMPTN, dan mandiri.
Kepala Humas UGM Wiwit Wijayanti berharap tahun ini pengisian PDSS dapat lebih lancar dan sedikit kendala karena sudah memasuki tahun kedua sistem PDSS sehingga lebih banyak siswa yang berkesempatan mengikuti SNMPTN. (Syarief Oebaidillah)
"Antusiasme mereka sangat tinggi, tentu para siswa atau lulusan ingin kuliah di tempat terbaik dan prodi yang mereka inginkan," ungkap Wakil Rektor UI Bambang Wibawarta kepada Media Indonesia, Minggu (12/1).
Contoh antusiasme itu terungkap saat sosialisasi tentang PTN dan masuk SNMPTN. "Juga dari banyaknya pertanyaan yang masuk, dan permintaan sosialisasi dari banyak pihak," kata Bambang.
Bambang menambahkan, tahun ini, UI menerima 2.250 mahasiswa melalui SNMPTN. "Untuk SNMPTN di UI sangat ketat persaingannya. Demikian juga dengan SBMPTN dan SIMAK. Bagi yang tidak masuk SNMPTN mohon mempersiapkan diri dengan baik untuk ujian tulis termasuk memperhatikan peraturan dan tata tertib," ujarnya.
"Antusiasme saat sosialisasi di IPB dan juga di PTN cukup tinggi karena porsi daya tampung SNMPTN 2014 diperkirakan meningkat," tambah Wakil Rektor IPB Yonni Kusmaryono.
Terkait pendaftaran di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SNMPTN 2014, Yonnie berharap semakin banyak sekolah yang berpartisipasi secara nasional, baik dari daerah di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. Dia berharap sekolah tidak ada kesulitan teknis secara daring.
Dia juga meminta kepala sekolah harus cermat mengunggah data sekolah maupun siswa. Karena jika sudah final, sulit untuk diubah. "Kepala sekolah dan guru harus mengisi data sekolah dan siswa dengan benar, akurat, dan bertanggungjawab termasuk memvalidasi data. Siswa diharapkan melakukan pendaftaran pada saatnya dengan benar dan akurat terutama pilihan program studi," ungkap Yonnie yang juga panitia SNMPTN 2014.
Pada tahun ini, IPB akan menerima 3.500-3.700 mahasiswa dari berbagai jalur SNMPTN, SBMPTN, dan mandiri.
Kepala Humas UGM Wiwit Wijayanti berharap tahun ini pengisian PDSS dapat lebih lancar dan sedikit kendala karena sudah memasuki tahun kedua sistem PDSS sehingga lebih banyak siswa yang berkesempatan mengikuti SNMPTN. (Syarief Oebaidillah)
